Sabtu, 24 Desember 2016

Gadis Ini Rela Bawa dan Urus Neneknya ke Kota Tempat Ia Kuliah. Kisah Hidupnya Sungguh Mengharukan....

lin-liu-dan-neneknya_20161224_091944

Sungguh berat beban yang harus dipikul gadis dari Tiongkok ini.

Melansir Tribunstyle.com, Liu Lin adalah seorang mahasiswi di suatu universitas di Tiongkok. Saat ini ia sudah memasuki tahun kedua studinya.


Kisah hidup Liu Lin ini telah membuat banyak orang terharu.

Kisah pilu ini berawal pada bulan Maret lalu, di mana Liu Lin mendapat kabar bahwa kaki sang nenek patah. Kemudian bulan berikutnya, sang ayah meninggal dunia karena sakit. Ditambah lagi, ibunya menderita gangguan mental. Sungguh berat bukan?

Tapi inilah sisi kelebihan yang ada pada diri gadis cantik bernama Liu Lin ini. Meski memiliki beban seberat itu, ia tetap semangat menjalani hidupnya.

Dikarenakan ibunya tak mampu merawat sang nenek yang berusia 93 ini, Liu memutuskan untuk membawa sang nenek dari kampung halaman ke kota.

“Saya dibesarkan oleh nenek saya, sekarang giliran saya. Dan saya tidak punya pilihan lain. Tidak ada orang lain yang bisa merawatnya,” ucap Liu.


Liu dan sang nenek tinggal di sebuah kontrakan yang tak terlalu besar. Tak ada barang mewah di dalam kontrakan itu, yang ada hanya dua tempat tidur, lemari, meja dan meja belajar.

Biaya sewa kontrakan adalah 600 yuan per bulan.

Liu sendiri mempunya seorang adik yang bekerja di kota yang sama tempat dirinya kuliah. Setiap bulan, sang adik selalu memberikan sebagian besar gajinya untuk kebutuhan sang nenek dan Liu.

Aktivitas Liu dimulai pada pagi hari, ia harus bangun awal-awal untuk menyiapkan sarapan sang nenek.


Setelah kelas pagi usai, ia kemudian kembali ke kontrakan untuk menyiapkan makan siang sang nenek.

“Camilan favorit nenek saya adalah sosis dan marshmallow,” kata Liu Lin.

Ternyata, sang nenek menyukai film perang. Ia selalu menonton film kesukaannya itu disaat Liu kuliah, sambil ditemani oleh seekor kucing kesayangan mereka bernama Dang Dang.

Hebatnya, meski merawat neneknya telah memakan energi dan waktu yang banyak, hal tersebut tak membuat kuliah Liu berantakan.

“Liu adalah seorang mahasiswa yang sangat baik. Dia telah mengajukan program kerja-studi di universitas,” kata pengajar Liu, Zhang Na.

Kisah Liu ini telah menyentuh hati banyak orang, bahkan tak sedikit dari mereka menawarkan untuk membantu dia dan neneknya secara finansial.

Namun, itu semua ditolah oleh Liu. Tapi penolakan ini bukan karena Liu tidak menghargai, tetapi ia lebih suka hidup dengan hasil kerjanya sendiri tanpa mengharap belas kasihan dari orang lain.

“Adikku sudah bisa menghasilkan uang. Dengan gajinya dia bisa membantu saya dan nenek,” ucapnya.

“Saya sendiri juga punya pekerjaan paruh waktu di kampus untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup. Kita bisa membuatnya sendiri dan tidak perlu bergantung pada orang lain,” tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar